Latest Products
Logo Design by FlamingText.com

DOSING PUMP

Order Detail
with picasion
By. MULTI KAWAN MANDIRI




Welcome to Dosing Pump 


DOSING PUMP dan AGITATOR merupakan prodak Impor dan Lokal,sedangkan         CV. MULTI KAWAN MANDIRI  adalah salah satu agen tunggal yang ada diwilayah tangerang, yang bertindak sebagai distributor dan pemasangan baru.

PRODUK RANGE DOSING PUMP :

1.Dosing Pump / pompa Kimia


a.Kapasitas pompa : 1 ml / mnt  -   80 liter / menit

b.Pressure              : 2 Bar - 100 Bar

c. Type  :
PTU - System, Selenoid Driven,Motor Driven,Hydraulic Diaphragm           pump,Digital,automatic signal
( 4 - 20 mili ampere  ), Plunger Pump,Sanitary Metering Pump, High Viscosity Pump ( up to 10,000 centi poise ),Pulseless pump

d.Material :
PVC,PVDF,Stainless Steel,Acrylic

Aplication :

- Water and Waste Water treatmen          
- Boiler Treatmen                           
- Cooling Tower                             


Intinya dalam semua system yang berhubungan dengan chemical ,pasti perlu pompa kimia untuk mentransfer cairan kimia tersebut dengan ukuran atau dosis tertentu.


Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami 
Tel. (021) 594 905 21 
Fax. (021) 594 905 21
Email. kawanmndr@gmail.com 
Hp 085217681690 (Paulus)


WATER SOFTENING

Order Detail
http://picasion.com
By. MULTI KAWAN MANDIRI


 
Water Softener

Multi Kawan Mandiri juga menerima pemasangan dan penyediaan Water Softener.

Berikut penjelasan mengenai Water Softener

Air-pelunakan (water softening) adalah suatu proses yang berfungsi sebagai penurunan konsentrasi kalsium, magnesium, dan ion lainnya di dalam kategori air keras (hard water).  Ini "ion kekerasan" (hard-ions) dapat menyebabkan berbagai efek yang tidak diinginkan termasuk mengganggu dengan tindakan sabun, membangun dari limescale (Limescale adalah kerak putih, yang bisa ditemukan dalam ketel, pipa air panas boiler. 

Hal ini juga sering ditemukan sebagai kerak yang sama pada permukaan bagian dalam dari pipa-pipa tua dan permukaan lain di mana "air keras" telah menguap.), yang dapat membuat busuk pipa, dan korosi galvanik.  Namun, air keras juga dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan dengan menyediakan kalsium dan magnesium dan mengurangi kelarutan berpotensi beracun dari ion logam tersebut dan tembaga.


Metode Water Softening
Metode yang digunakan umumnya mengandalkan pada cara penghapusan dari Ca2 + dan Mg2 + dari larutan atau penyerapan ion ini, proses yang digunakan yaitu mengikat mereka untuk sebuah molekul yang menghilangkan kemampuan mereka untuk membentuk skala atau mengganggu deterjen. Penghapusan ini dicapai dengan pertukaran ion dan dengan metode presipitasi. Penyerapan memerlukan penambahan senyawa kimia yang disebut penyerapan (atau chelating) agen.
Sejak Ca2 + dan Mg2 + ada sebagai garam terbang (ion ringan), mereka dapat dihilangkan dengan penyulingan air, tapi distilasi terlalu mahal biayanya pada kebanyakan kasus hard water, makanya lebih banyak menggunakan proses suling.

Resin pertukaran ion 

Pertukaran ion natrium bahan mengandung ion (Na +) yang terikat dan elektrostatis yang siap digantikan oleh ion kekerasan seperti Ca2 + dan Mg2 +.  Pertukaran ion resin polimer organik yang mengandung gugus fungsional anionik yang Na + terikat. Mineral yang disebut zeolit ​​juga menunjukkan sifat pertukaran ion, mineral ini banyak digunakan dalam deterjen. 


Cara Kerja 
Air harus diperlakukan melewati filter resin. Resin bermuatan negatif akan menyerap dan mengikat ion logam yang bermuatan positif. Resin awalnya mengandung univalen (1 +) ion, paling sering sodium, tetapi kadang-kadang juga hidrogen (H +) atau kalium (K +). Divalen kalsium dan magnesium ion dalam air mengganti ion ini menjadi univalen, yang dilepaskan ke air. The "keras" air (hard water), semakin hidrogen, ion natrium atau kalium yang dilepaskan dari resin dan masuk ke dalam air.
Resin juga tersedia untuk menghilangkan ion karbonat, bi-karbonat dan sulfat yang diserap dan ion hidroksil yang dilepaskan dari resin. 
Kedua jenis resin dapat memberikan efek pelembut air tunggal.


Proses Regenerasi
Kapasitas resin secara bertahap akan mencapai ke titik kelelahan (jenuh) dan akhirnya hanya mengandung ion divalen, Mg2 + dan Ca2 + untuk resin pertukaran kation, dan resin anion SO42-untuk pertukaran. Pada tahap ini, resin harus diregenerasi. Jika resin kationik digunakan (untuk menghilangkan ion kalsium dan magnesium) maka regenerasi biasanya dilakukan dengan melewatkan air garam terkonsentrasi, biasanya natrium klorida atau kalium klorida, atau larutan asam klorida. Untuk resin anionik, regenerasi biasanya menggunakan larutan natrium hidroksida atau kalium hidroksida. Dalam skala industri, aliran limbah efluen dari proses pembuangan re-generasi dapat memicu pada suatu skala nilai yang dapat mengganggu sistem pembuangan limbah. 
Dampaknya hard water (air keras) bagi kesehatan manusia


Efek natrium 
Bagi orang-orang pada diet rendah natrium, peningkatan kadar natrium dalam air bisa signifikan, terutama ketika merawat air yang sangat keras. Sebagai contoh:
Seseorang yang minum dua liter (2L) dari air yang termasuk dalam soft water (asumsikan menerima asupan 30 gpg), maka dengan takaran yang sama dan menggunakan hard water diperkirakan akan mengkonsumsi sekitar 480 mg sodium lebih (2L x 30 gpg x 8 mg / L / gpg = 480 mg). Perbandingan ini sangat terlihat jauh sekali perbedaannya.

The American Heart Association (AHA) menunjukkan bahwa setidaknya 3 persen dari populasi saat ini masih mengkonsumsi jumlah dari berat garam yang telah ditentukan, dimana seharusnya jumlah garam yang dikonsumsi tidak lebih dari 400 mg sodium per hari.  AHA menunjukkan bahwa tidak lebih dari 10 persen dari asupan sodium datang dari air.  Draft pedoman EPA 20 mg / L untuk air melindungi orang-orang yang paling rentan.

Kebanyakan orang yang peduli dengan kadar natrium dalam air umumnya memiliki salah satu keran di rumah yang menggunakan pelembut air (water softener), atau memiliki Reverse Osmosis  system yang dipasang untuk air minum dan air masak, yang dirancang untuk desalinisation air laut. 

Kalium klorida memang bisa digunakan sebagai pengganti natrium klorida, dimana yang memiliki manfaat tambahan membantu menurunkan tekanan darah, namun sangat mahal biayanya. Namun dengan cara seperti inipun harus dilakukan dengan hati-hati karena kadar kalium tinggi yang berbahaya dan dapat mengakibatkan komplikasi seperti aritmia jantung, meskipun orang dengan fungsi ginjal normal harus mengkonsumsi sejumlah besar kalium untuk mengembangkan hiperkalemia.

TERIMA JASA GANTI BONGKAR PASANG MEDIA FILTER SOFTENER

Sudah saatnya ganti media atau ingin pasang baru  namun tidak ada waktu? Selalu tertunda karena kesibukan yang lain? Gunakan cara yang gampang saja. Bpk/Ibu tinggal telpon kamipun siap membantu. Bahkan media yang dibutuhkan pun bisa kami siapkan. Jadi Bpk/Ibu terima beres saja.
Berminat? Info lebih lanjut bisa menghubungi kami.

Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi Kami 

Tel. (021) 594 905 21 

Fax. (021) 594 905 21 

Email. kawanmndr@gmail.com 

Hp 085217681690 (Paulus)

 






COOLING TOWER

Order Detail


PRINSIP KERJA COOLING TOWER PADA SISTEM AC SENTRAL











Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak penampung, casing, dsb
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower. Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower melewati system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut. Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya
SISTEM AC SENTRAL
Sistem tata udara (AC) sentral berarti bahwa proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan ke semua arah atau lokasi. Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit penanganan udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower. Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara. Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau. Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.
Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja AC Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance AC Sentral Ruangan.

Komponen AC Sentral Ruangan
1. CHILLER (unit pendingin).
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal
Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
a. Air Cooler
b. Water Cooler
2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
3. COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ).
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.

SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)
Jadi………
Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.

MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan

1. Mempersiapkan perawatan mesin
1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman
2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar
2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang        Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya

 
Admin : Florianus Lado Copyright © 2013. MK CHEMICALS - All Rights Reserved
CV.Multi Kawan Mandiri powered by Blogger